Benarkah.. Rabies sebabkan Hiperseksual??

Seorang wanita India mendatangi dokter karena sangat terganggu atas peningakatan gairah seksual yang dia rasakan. Gairah seks yang tiba-tiba meningkat dipercaya akibat gigitan anak anjing. Anjing ini mati empat hari kemudian akibat rabies.


Wanita 28 tahun ini mengeluh selalu merasa terangsang meski tak ada yang rangsangan dari luar. Dokter yang kebingungan lalu merujuknya ke Rumah Sakit Sri Gokulam dan Institut penelitian di Salem, Tamil Nadu.

Mereka menemukan, rasa takut air disebabkan kelumpuhan otot, gejala yang  sering terjadi setelah gigitan anjing pengidap rabies. Namun, gigitan anjing juga dapat menyebabkan masalah hiperseksual hingga menyebabkan radang otak.

Peter Costa, direktur komunikasi Aliansi Global untuk Pengendalian Rabies, mengatakan, saat menyerang otak, penyakit ini sudah tak dapat disembuhkan.
"Jika Anda digigit atau mencurigai telah digigit, tergores atau terluka oleh hewan yang terinfeksi, carilah pengobatan dalam 24 jam," katanya seperti dimuat Daily Mail.

Di seluruh dunia, 55-70 ribu orang meninggal dunia akibat gigitan anjing yang mengidap rabies, ungkap Costa kepada LiveScience.

Sebagian besar kematian terjadi pada anak berusia di bawah 15 tahun dan daerah yang dengan vaksin kurang. "Anjing bertanggung jawab pada 99 persen kasus rabies pada manusia," ia menambahkan.

Kerap kali, orang tak memerhatikan dan mencari perawatan medis karena gigitannya kecil. Costa mengatakan langkah pertama setelah digigit anjing adalah mencuci luka dengan sabun dan air selama 10 menit dan mencari pengobatan secepatnya. Bila dokter menduga gigitan bisa menularkan rabies, mereka akan menyuntikkan antibodi di sekitar luka.

• VIVAnews

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Benarkah.. Rabies sebabkan Hiperseksual??"

Post a Comment