buat bundaku
bunda
tangisku, perih dihatimu
bahagiaku, bunga dihatimu
bunda
tak cukup sajak batuan tuk kisahkan cintamu
kupinjam sejenak sajak langit, aksara bintang, dan gerak galaksi
sorot semua dalam catatan cintamu
bunda
diamku renungkanmu
rinduku, baitkan do'a untukmu
kenangku akan sepenggal tangismu
hujungkan malam dengan sajak pinta untukku
bunda
tegarmu, kesimakanku
terpana tanpa diksi
bunda
didikanmu layangkanku
lalui rimba dengan pijakan yakin
"tak perlu larut dalam dunia,
arus kau lawan maka kau kan menang"
bunda
kerut - kerut wajahmu lukiskan cinta genapmu
mata beningmu kerap belinang
dalam sepenggal do'a untukku
bunda
maafkan ku
tak mampu membayar tiap tetes asimu
menampung berliter - liter tangismu
menyeka peluhmu
yang merengut saat pintaku tak kau beri
bunda
air matamu juga air mataku
tak jarang kulongor dalam gagal
dan kaupun hadir tegakkan pondasiku yang hancur
bunda
sajak - sajak rindumu
dikirimkan angin
dan ku hanya mampu meremasnya dengan perih
berkelebat garis wajahmu, mata kantukmu menantiku, pudar rambutmu
Bunda
aku rindu
rindu qira'ahmu selepas magrib
rindu masakanmu
sesabit senyummu
bunda
aku masih disini
membingkai mimpiku
juga bahagiamu
tangisku, perih dihatimu
bahagiaku, bunga dihatimu
bunda
tak cukup sajak batuan tuk kisahkan cintamu
kupinjam sejenak sajak langit, aksara bintang, dan gerak galaksi
sorot semua dalam catatan cintamu
bunda
diamku renungkanmu
rinduku, baitkan do'a untukmu
kenangku akan sepenggal tangismu
hujungkan malam dengan sajak pinta untukku
bunda
tegarmu, kesimakanku
terpana tanpa diksi
bunda
didikanmu layangkanku
lalui rimba dengan pijakan yakin
"tak perlu larut dalam dunia,
arus kau lawan maka kau kan menang"
bunda
kerut - kerut wajahmu lukiskan cinta genapmu
mata beningmu kerap belinang
dalam sepenggal do'a untukku
bunda
maafkan ku
tak mampu membayar tiap tetes asimu
menampung berliter - liter tangismu
menyeka peluhmu
yang merengut saat pintaku tak kau beri
bunda
air matamu juga air mataku
tak jarang kulongor dalam gagal
dan kaupun hadir tegakkan pondasiku yang hancur
bunda
sajak - sajak rindumu
dikirimkan angin
dan ku hanya mampu meremasnya dengan perih
berkelebat garis wajahmu, mata kantukmu menantiku, pudar rambutmu
Bunda
aku rindu
rindu qira'ahmu selepas magrib
rindu masakanmu
sesabit senyummu
bunda
aku masih disini
membingkai mimpiku
juga bahagiamu
0 Response to "buat bundaku"
Post a Comment