Puisi... Air Mata Yang Berbicara



Kudapati dirinya termenung
Di jendela kamar yang selalu terbuka


Ketika ku lewat di samping rumahnya
Bibirnya tak pernah berkata
Namun, matanyalah yang selalu berbicara
Seakan kurasakan jeritan yang begitu mengiang


Tak lama air matanya menetes di pipi
Begitu ingin aku menghapusnya


Namun, apa daya
Aku tak dapat melakukannya


Kudapati lagi dirimu menangis
Tangisanmu yang begitu menjadi
Aku tak kuasa melihatmu


Suatu senja, kudapati dirimu tersenyum
Namun, senyummu halanyalah kepalsuan
Lebih indah kunikamati tangisanmu daripada senyum palsumu

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Puisi... Air Mata Yang Berbicara"

Post a Comment