Puisi... Air Mata Yang Berbicara



Kudapati dirinya termenung
Di jendela kamar yang selalu terbuka


Ketika ku lewat di samping rumahnya
Bibirnya tak pernah berkata
Namun, matanyalah yang selalu berbicara
Seakan kurasakan jeritan yang begitu mengiang


Tak lama air matanya menetes di pipi
Begitu ingin aku menghapusnya


Namun, apa daya
Aku tak dapat melakukannya


Kudapati lagi dirimu menangis
Tangisanmu yang begitu menjadi
Aku tak kuasa melihatmu


Suatu senja, kudapati dirimu tersenyum
Namun, senyummu halanyalah kepalsuan
Lebih indah kunikamati tangisanmu daripada senyum palsumu

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

  • Sajak Mata-MataAda suara bising di bawah tanah.Ada suara gaduh di atas tanah.Ada ucapan-ucapan kacau di antara rumah-rumah.Ada tangis tak menentu di tengah… Read More...
  • Sajak MatahariMatahari bangkit dari sanubariku.Menyentuh permukaan samodra raya.Matahari keluar dari mulutku,menjadi pelangi di cakrawala.Wajahmu keluar d… Read More...
  • SAJAK GADIS DAN MAJIKANJanganlah tuan seenaknya memelukku.Ke mana arahnya, sudah cukup aku tahu.Aku bukan ahli ilmu menduga,tetapi jelas sudah kutahupelukan ini a… Read More...
  • Sajak Kenalan LamamuKini kita saling berpandangan saudara.Ragu-ragu apa pula,kita memang pernah berjumpa.Sambil berdiri di ambang pintu kereta api,tergencet ole… Read More...
  • Sajak Peperangan Abimanyu(Untuk puteraku, Isaias Sadewa)Ketika maut mencegatnya di delapan penjuru. Sang ksatria berdiri dengan mata bercahaya. H… Read More...

0 Response to "Puisi... Air Mata Yang Berbicara"

Post a Comment