Dampak Buruk Pornografi bagi Suami-Istri

 
Pornografi yang kini mudah diakses melalui internet semakin berdampak negatif pada hubungan pernikahan. Hal tersebut diungkapkan puluhan pakar seks yang menjadi responden survei terbaru soal pornografi.

Dalam sebuah survei terungkap 73% pria usia 18-34 tahun mengakui mereka melihat pornografi setidaknya satu bulan sekali. Bukan hanya pria, wanita pun makin banyak yang suka melihat atau menonton konten porno. Apa dampak fenomena itu pada hubungan pernikahan?

Majalah Cosmopolitan AS edisi Februari 2013 melakukan riset dengan bertanya pada 68 pakar seks ternama. Riset tersebut untuk mencari tahu apa efek pornografi pada hubungan pria dan wanita. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan dampak pornografi pada hubungan pernikahan semakin mengerikan.

Seperti dikutip Daily Mail, 86% terapis seks yakin pornografi berdampak negatif pada hubungan. 90% terapis melihat beberapa tahun belakangan pertengkaran antara suami-istri karena pornografi semakin bertambah dan sering terjadi.

Tidak hanya itu saja, menurut para terapis sekarang ini pasangan juga tidak lagi menganggap seks konvensional menarik. Sementara di sisi lain, kecanduan pada pornografi semakin meningkat. Hampir seluruh terapis seks yang disurvei (94%) melihat adanya peningkatan kecanduan pornografi ini.

63% terapis juga berpendapat pornografi membuat ekspektasi pria tentang seks pada pasangannya meningkat. Sementara pada wanita, 85% terapis seks mengatakan pornografi berdampak negatif yaitu mengikis kepercayaan diri. 63% dari mereka juga yakin wanita menjadi merasa terpaksa untuk berperilaku seperti bintang porno saat bercinta bersama pasangannya.

Dampak mengerikan pornografi lainnya pada hubungan suami-istri adalah konten-konten syur itu bisa menjadi bom waktu. Selain membunuh kepercayaan diri wanita, semakin lama pria hobi mengakses pornografi dia merasa ada keharusan memiliki performa seperti bintang porno yang selalu siap untuk bercinta.

Selain itu, pornografi juga bisa membuat pria kesulitan saat bercinta dengan pasangannya. "Pornografi bisa mempengaruhi kemampuan pria untuk membentuk hubungan yang sesungguhnya dengan wanita, ketimbang dengan laptop mereka," ujar terapis psikoseksual Carol Featherstone.

"Semakin banyak orang muda (baik pria maupun wanita) belajar mengenai seks dari pornografi dan itu bisa menimbulkan efek kekecewaan pada persepsi tentang diri dan tubuh mereka sendiri," tambah terapis psikoseksual lainnya Karen Lobb-Rossini.

Orang yang belajar mengenai seks dari pornografi bisa menganggap mereka harus bercinta seperti aktor atau aktris di film atau gambar yang dilihatnya. Padahal kenyataannya film atau gambar tersebut dibuat dengan rekayasa dan teknik tertentu. Sehingga ketika orang tersebut merasa tidak bisa bersikap seperti yang dilihatnya di film atau gambar porno, dia jadi merasa tidak puas pada dirinya.

Bicara soal pornografi, konsultan seks Wolipop, dr. Vanda Mustika menjelaskan, menonton film atau video porno biasanya merupakan kebiasaan pria saat belum menikah. Kebiasaan itu belum dapat dihentikan oleh si pria, meskipun telah menikah.

Biasanya mereka yang menonton film porno merasa membutuhkan stimulasi seksual yang tidak bisa mereka dapatkan dari pasangannya. Selain itu film porno dibuat dengan memanjakan imajinasi seseorang tentang suatu hubungan seksual, sehingga seringkali sesuatu yang ada di dalam film tersebut menjadi terkesan berlebih-lebihan. Misalnya saja ukuran alat kelamin yang sangat melebihi ukuran rata-rata pria dewasa normal atau ukuran payudara yang melebihi ukuran rata-rata payudara perempuan.

Suasananya pun dibuat lebih merangsang daripada sekadar tempat tidur biasa dalam sebuah kamar yang terkesan membosankan. Dengan latar belakang yang memang dibuat dengan tujuan agar menarik dan memanjakan imajinasi seseorang, terutama pria.

"Tidak heran banyak pria yang terjebak dan menjadi kecanduan hingga tidak bisa lepas dari film porno walaupun sudah memiliki pasangan yang bisa memberikan stimulasi seksual secara langsung," jelas dr. Vanda

Subscribe to receive free email updates: