Inovasi Makanan Berbahan Baku Lokal


Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, mendorong mahasiswa meneliti dan menciptakan inovasi makanan berbahan baku lokal.

Hasil inovasi dipamerkan dalam Expo Gizi menyambut Hari Gizi Nasional 2013, Jumat (25/1), di Rumah Sakit Nasional Undip di Kampus Tembalang, Semarang.

Inovasi produk makanan dan minuman itu, antara lain, burger tempe (menggunakan tempe sebagai pengganti daging), bakpao unyil (bakpao dari ubi jalar ungu), pumpkin pudding (puding labu kuning), serta es dawet soygie (dawet warna-warni dari sari tomat, wortel, dan bayam).

Dari penelitian para mahasiswa semester awal, menurut Amalia, mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi, ubi jalar ungu selain mengandung serat juga kaya antioksidan yang bisa mencegah penyakit degeneratif. Ubi jalar juga mempunyai indeks glikemik rendah yang bermanfaat mempertahankan tingkat glukosa darah, bebas lemak dan kolesterol, serta berkadar serat tinggi.

”Puding yang terbuat dari maizena, gula, dan labu kuning merupakan jajanan sehat dan ekonomis untuk anak sekolah dasar,” ungkap mahasiswa lain, Desi dan Tenia.

Ketua Panitia Expo Gizi Etika Ratna Noer menyatakan, pameran gizi sejalan dengan program pemerintah untuk mewujudkan Empat Pilar Gizi Seimbang, yakni makanan bervariasi, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pemantauan berat badan. ”Definisi gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,” ujarnya.

Untuk itu perlu diperhatikan empat prinsip, yakni keanekaragaman makanan, kebersihan makanan, hidup aktif dan berolahraga, serta mempertahankan berat badan ideal.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi FK Undip juga menggelar long march gizi dengan berkeliling Kampus Undip menyebarkan pamflet Empat Pilar Gizi Seimbang.

Subscribe to receive free email updates: