Wanita Ini Jadi Relawan Kemanusiaan, Setelah Sembuh dari Buta

Jakarta - Wanita ini menjual rumahnya, berhenti bekerja, meninggalkan keluarga dan pergi berpetualang ke sisi lain dunia untuk menjadi seorang relawan. Keputusan itu diambil Linda Cruse, 36 tahun setelah mengalami kebutaan tiba-tiba dalam perjalanan pulang setelah menghadiri konferensi penjualan. “Itu adalah momen yang mengubah hidupku,” ujarnya kepada Dailymail.

Dalam kebutaan, Linda merenungkan segala yang terjadi dalam kehidupannya. Pernikahan mudanya dengan teman masa kecilnya, hanya bertahan selama beberapa tahun. Ia menyambung hidup bekerja sebagai penjual di perusahaan farmasi untuk membiayai 2 buah hatinya, Gail dan Graham.

Akhirnya Linda bertekad untuk melakukan perubahan dalam dirinya. Tidak disangka sesaat setelah itu penglihatannya pun kembali. Ini mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi Linda mengaku bahwa ia tidak pernah berobat dan kebutaan itu tidak pernah datang lagi. “Rasanya seolah-olah aku telah diberi kesempatan kedua untuk hidup, dan aku tidak boleh menyia-nyiakannya,” tutur Linda.

Ia menunggu waktu yang tepat untuk mengambil langkah. Dalam 3 tahun penantian, akhirnya waktu itu datang kepadanya di usia 39 tahun. Saat itu Graham (18 tahun) telah bergabung dalam Angkatan darat dan Gail (20 tahun) sedang menyelesaikan sekolahnya di perguruan tinggi.

Menurut Linda inilah waktu yang tepat untuk sebuah perubahan besar. Dia memberitahu kedua buah hatinya bahwa ia akan menjadi relawan dan meninggalkan rumah. Tidak terduga, Gail dan Graham mendukungnya. Dengan pengalaman medis yang dimilikinya, ia melamar menjadi seorang relawan dan melewati tahun-tahun pertamanya di Uzbekistan, Cina dan India.

Banyak peristiwa yang dilewatinya seperti hidup bersama suku Amazon, pengembaraan padang pasair di Uzbekistan, lolos dari tentara pemberontak di Nepal, menghindari pemerkosaan di Sri Lanka dan peristiwa-pertistiwa berbahaya lainnya.

Di tahun 2004 saat Tsunami melanda Asia Tenggara, Linda merasa hatinya tergerak untuk segera membantu para korban di garis depan. Seminggu setelah kejadian dia memesan tiket penerbangan ke Thailand. Banyak yang menganggapnya gila, tidak terkecuali para kenalannya. Namun, itu tidak menyurutkan tekadnya untuk terbang ke sana.

Jenazah yang terjebak dalam puing-puing, mayat yang terdampar di pantai, tubuh yang terjebak di cabang-cabang pohon tumbang hingga bau busuk yang sampai sekarang tidak bisa dilupakannya, merupakan hal pertama yang ditemuiny. Meskipun demikian tidak ada penyesalan dalam diri ibu 2 anak ini.

Kesibukannya sebagai perkerja sosial tidak bisa menepis kerinduannya terhadap Gail dan Graham, tetapi ia tetap percaya bahwa Gail dan Graham mendukungnya sepenuh hati. “Kami terpisah secara fisik, tetapi dekat secara emosional meskipun kami terpisah bermil-mil jauhnya,” ujar wanita tangguh ini.

Menurutnya, penghasilan besar tidaklah dapat membuatnya bahagia. Kebahagian diperolehnya dengan melakukan banyak perjalanan untuk membantu orang lain.

Sekarang Linda berusia 53 tahun dan seorang nenek dari bocah berusia 4 tahun, Alfie. Memiliki tempat tinggal yang permanen dan pasangan hidup merupakan impiannya. Menurutnya Tibet merupakan salah satu negara pilihannya. Dan pasanganya kelak harus bisa menerima dan memahami naluri nomadennya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Wanita Ini Jadi Relawan Kemanusiaan, Setelah Sembuh dari Buta"

Post a Comment