Masih Tersisa

Masih tersisaWalau hanya segenggam baraTapi, takkan pula jadi abuSejak ia tlah nyalaMeliuk-liuk dihembus angin badaiBerdiam takzim dalam kebekuanMenunggu pengharapan,Saat gerai musim baru disibakkanOh api semangatku,Padamulah,Ku berterima kasihBandung, 15 April 2004Sumber: pecintasyair.blogspot.com

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

  • Aku, Wajah Gelap Masa Lalumu....aku adalah wajah gelap masa lalumuyang takkan lepasakanmu begitu sajameski harusku manahansiksa perasaanku sendiri...aku sperti batu yang ta… Read More...
  • WaktuDan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.Engkau akan menyesuaikan t… Read More...
  • Pita HitamPita-pita hitam ini kenapa selalu mengikuti aku?Betapa sedih dan pilunya aku.Namun tak kurasa seperti dulu.Aku sangat tak mengerti yang kura… Read More...
  • Indahnya KematianPanggilanBiarkan aku terbaring dalam lelapku,kerana jiwa ini telah dirasuki cinta,dan biarkan daku istirahat,kerana batin ini memiliki segal… Read More...
  • Pesan di Subuh JelitaTerdapat pesan pada Shubuh nan jelita...di mana mulanya pagi adalah..dingin yang mulai menyusup dalam rahang jiwanamun tak gentar diri dalam… Read More...

0 Response to "Masih Tersisa"

Post a Comment