RASA KETIADAAN

aku berjalan di lorong ibu yang kelam melihat surga yang tergantung di kaki cahaya aku tertimbun di mata hati kekasihku yang tidur menyeruak dua kaki ibu teramputasi oleh waktu yang miskin aku tak mengerti antara ibu dan kekasih keduanya membuat aku sendiri menangis aku semakin mati saja!Padang 1999

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "RASA KETIADAAN"

Post a Comment