Anggapan Salah Seputar Alat Kontrasepsi


Tidak semua pasangan yang baru saja menikah langsung menginginkan kehadiran buah hati, hal tersebut disebabkan oleh beberapa pertimbangan pribadi. Penggunaan alat kontrasepsi pun serringkali menjadi pilihan untuk mencegah kehamilan.

Namun, masih saja banyak pasangan yang percaya mengenai mitos seputar pencegahan kehamilan, yang masih diragukan kebenarannya atau bahkan sudah terbukti keliru. Agar program memiliki anak bisa terwujud sesuai dengan rencana Anda dan suami, ketahui terlebih dahulu beberpa mitos yang keliru berikut seputar kontrasepsi, seperti dikutip dariiDiva.

Pil kontrasepsi membuat gemuk
Mungkin informasi semacam ini sudah pernah Anda dengar dari kerabat ataupun via internet, dan selama hampir 50 tahun berdar di pasaran masih banyak perempuan yang masih percaya bahwa pil kontrasepsi merupakan salah satu penyebab utama kegemukan. Namun mitos tersebut salah.


Pil ini memang mengandung hormon perempuan sintetis, yaitu estrogen dan progesteron. Dua hormon ini bisa menyebabkan penumpukan cairan yang membuat bagian tubuh membengkak. Namun kini, hormon tersebut hanya diberikan dalam dosis yang sangat kecil. Jadi tidak akan membuat Anda gemuk.

Tidak perlu alat kontrasepsi jika ejakulasi di luar vagina
Entah seberapa cepat dan efisien suami saat bercinta, menarik penis keluar sebelum ejakulasi bukanlah metode yang efektif untuk menunda kehamilan. Karena cairan yang dikeluarkan pria sebelum ejakulasi untuk lubrikasi tersebut juga bisa mengandung sperma. Bahkan jika pasangan ejakulasi dekat bibir vagina, tetap ada kemungkinan terjadinya kehamilan.


Seks saat mens tidak menyebabkan kehamilan
Kemungkinan untuk hamil saat Anda berhubungan seks dalam periode menstruasi memang sangat kecil, namun bukan berarti Anda sepenuhnya aman dari kehamilan. Jika Anda perempuan yang subur dan telah mencapai kematangan seksual, selalu ada kesempatan untuk hamil walau sedang menstruasi.


Usia di atas 35 tahun tidak perlu kontrasepsi
Saat memasuki usia 30 tahun, banyak perempuan yang percaya bahwa masa subur mereka berkurang, dan cenderung berhenti untuk menggunakan alat kontrasepsi. Namun, ternyata itu adalah anggapan yang salah. Tidak ada patokan yang pasti tentang masa subur perempuan. Selama masih mengalami menstruasi, selama itu juga selalu ada kemungkinan para perempuan untuk hamil.


Tanpa orgasme bisa cegah kehamilan
Hubungan seks tanpa orgasme tidak menjamin kehamilan dapat dicegah. Karena faktanya, kehamilan dapat terjadi saat sperma pria bertemu dengan sel telur perempuan. Jadi, tanpa perempuan harus orgasme pun kehamilan bisa tetap terjadi.


Jangan biarkan mitos yang salah tersebut malah membuat program memiliki anak bersama suami malah mengganggu hubungan dan kehidupan rumah tangga Anda.

Subscribe to receive free email updates: