Pembangunan Sodetan Ciliwung-Cisadane Terancam Molor
Rencana pembangunan Sodetan Sungai Ciliwung-Cisadane untuk menanggulangi banjir Jakarta harus terhenti sementara. Sebab Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebagai pelaksana pembangunan masih harus menunggu persetujuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
"Masih perlu kesepakatan dari Tangerang tadi tidak hadir. Jadi belum bisa dilaksanakan," kata Hasan di Bogor, Jawa Barat, Senin (20/1/2014).Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU, Mohamad Hasan menjelaskan, ketika rapat koordinasi penanggulangan banjir yang digelar di Bendung Katulampa, Bogor, Senin pagi tadi, pihak pemerintah Tangerang tidak hadir. Karena itu, perlu ada kesepakatan dari Pemkab Tangerang dan Pemkot Tangsel terkait pembangunan sodetan tersebut.
Sodetan tersebut direncanakan akan dibangun sepanjang 1,2 kilometer dan berbentuk terowongan. Nantinya sodetan itu juga dapat menampung air sebanyak 200 meter kubik per detik dari Ciliwung.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tertundanya proyek Sodetan Ciliwung-Cisadane karena ketidakhadiran pihak pemerintah Tangerang. Padahal Pemprov DKI dan Pemprov Jawa Barat telah menandatangi persetujuan pembangunan sodetan.
"Sodetan dari Ciliwung ke Cisadane secara umum sudah disepakati, tapi perlu bicara dengan Bupati dan Walkot Tangerang karena tadi tidak datang," ujar pria yang akrab disapa Jokowi itu.
Luapan sungai Ciliwung sering menimbulkan banjir tahunan di bagian hilirnya lantaran sungai sepanjang 120 km itu melintasi Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Jakarta. Hulu sungai Ciliwung sendiri berada di perbatasan antara Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur.